Ya Tuhan Dan Allahku

Ya Tuhan dan Allahku ~ Direlung hati erdalam setiap orang terdapatlah kerinduan untuk bertemu dengan Allah. Di Sinai Musa berdoa: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku" (Kel.33:18), juga pemazmur mengatakan "jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup, bilakah aku boleh datang melihat Allah? (Mzm.42:3; 63:2-3), "Satu hal telah kuminta kepada Tuhan itulah yang kuingini ..." (Mzm.27:4).

Bertemu Tuhan, melihat Tuhan dalam Injil Yohanes diasosiakan dengan 'percaya' dan 'iman' artinya melihat dengan menggunakan mata hati, menerima sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mengetahui dan mengalami indahnya dipanggil sebagai anak-anak Allah, seperti seorang buta yang dicelikkan tidak hanya mata fisiknya tetapi terutama kebutaan spiritualnya (Yoh.9:36-38).

Peristiwa yang sangat membingungkan para murid, Yesus telah mati, bangkit dan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya minus Tomas, walaupun telah diberitahukan kepada Tomas oleh murid yang lain dia tifak percaya, dia bukan pribadi yang mudah ikut-ikutan. Mengapa Tomas tidak mempercayai kebangkitan Yesus Kristus? 

Ada tiga hal yang akan kita bahas dari peristiwa ini, yaitu: Pertama, hal ini sebagai model, ya Tuhan jika Engkau nyata/riil buktikanlah kepadaku. Allah itu senang kalau kita mencarinya 'agresif'. 

Kedua, emosi-emosi telah mempengaruhi pemikirannya sehingga telah menggiring dia sampai kepada sikap keras kepala dan tidak mau percaya. Misalnya hasrat seseorang untuk menjadi setingkat atau superior ketimbang orang lain. Ada banyak pendapat miring tentang pengakuan Tomas ini, oleh karena itu akan kita lihat dari beberapa pandangan, 

1. kajian sosial budaya di Palestina; 2. kronologis peristiwa penampakkan; 3. kajian tata bahasa; 4. pendapat bapa-bapa gereja. 

Ketiga, untuk melihat Tuhan seperti apa adanya. Dia mensyaratkan adanya iman - kepercayaan dan inilah tujuan Yohanes menulis Injil ini, "tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Tuhan dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya (31). 

Kini saatnya kita berkata pada-Nya sembuhkanlah segala ketidakpercayaanku sehingga aku menyembah-Mu dengan iman dan berkata "Ya Tuhanku dan Allahku". Sumber: Pdt. Parulian Marpaung, MACC.