Puasa Yang Sejati

Puasa yang sejati ~ Yesaya 58:1-12 "Setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya. Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya" - Imamat 23:29-30.

Allah ingin agar semua umat Israel mendengar dan melihat apa yang disampaikan oleh Musa. Sehingga tidak ada yang tidak ada hadir dan bertanya-tanya lagi. Semuanya harus melihat langsung kejadian hari raya pendamaian itu. Inilah pengertian puasa pada saat itu, ialah agar mereka dapat memusatkan perhatian pada upacara pendamaian.

1. Puasa menurut Alkitab
Dalam perspektif Alkitab, puasa merupakan perintah dari Allah kepada umat-Nya. Perintah ini bertujuan supaya umat-Nya mendekatkan diri kepada Allah. Mencari wajah Allah. Bersekutu dengan Allah. Merendahkan hati di hadapan Allah.

Memusatkan hidup dan perhatian hanya kepada Allah saja. Memfokuskan diri dan mengkhususkan waktu untuk perkara-perkara rohani - Matius 6:16-18.


2. Jenis-jenis puasa dalam Alkitab
Ada beragam puasa yang telah dipraktekkan oleh umat Tuhan di dalam Alkitab. Baik yang dilakukan secara pribadi, kelompok, maupun sebagai suatu bangsa. Dalam Perjanjian Lama, banyak dikisahkan tentang tokoh-tokoh yang melaksanakan puasa.

Dan bagaimana mereka mengalami Tuhan dan kuasa-Nya dalam hidup dan pelayanan mereka. Misalnya, Ester, Daniel dan para nabi yang lain. Selanjutnya dalam Perjanjian Baru, puasa juga diselenggarakan. Banyak mujizat yang dilakukan oleh Tuhan dalam pelayanan para murid setelah mereka merendahkan diri, berpuasa dan berdoa. Misalnya, Tuhan Yesus, para murid, jemaat mula-mula dan rasul Paulus.

3. Bagaimana berpuasa?
Berpuasa harus lahir dari motivasi dan kerinduan yang dalam akan Pribadi Tuhan. Motivasi untuk menyenangkan Tuhan. Motivasi untuk mencari Tuhan secara pribadi. Motivasi untuk bertumbuh lebih dalam dan lebih sungguh di dalam Tuhan.

Namun, sering ada motivasi yang salah. Motivasi yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Motivasi yang benar dalam puasa yang sejati ialah tidak menindas orang lain - Yesaya 58:4; berbagi dengan orang lain - Yesaya 58:7.

4. Berkat yang mengikuti dari puasa yang sejati
Ketika kita melakukan ibadah puasa yang sejati, yaitu merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan dan berpuasa, maka ada hal-hal positif yang terjadi dan yang akan kita alami. Hal-hal dimaksud, ialah:

pertama, menjadi terang dan menjadi berkat bagi orang lain - Yesaya 58:8, 10; kedua, Tuhan mengabulkan atau menjawab setiap doa dan permohonan yang kita naikkan kepada-Nya saat kita berpuasa; ketiga, Tuhan menuntun, membaharui kekuatan dan memuaskan hati kita dengan kasih dan kuasa-Nya - Yesaya 58:11.

Tuhan sangat mengasihi kita. Tuhan mau supaya kita mengalami keintiman yang indah dengan-Nya. Puasa merupakan sarana yang Tuhan pakai untuk membawa kita dekat kepada-Nya. Puasa merupakan sara dari Tuhan untuk menyatakan kuasa-Nya dalam hidup dan pelayanan kita. Disarikan dari khotbah: Pdt. Bambang Tombokan
Puasa Yang Sejati Puasa Yang Sejati Reviewed by GKRI DIASPORA CAWANG on 12:55 PM Rating: 5
Powered by Blogger.