Hidup Berkemenangan


"Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang)" (Kolose 3:5-6)

Setelah kita mengambil keputusan untuk percaya kepada Yesus Kristus (mengalami kelahiran baru), setelah kita berbalik kepada Allah (mengalami pembenaran), dan setelah kita menjadi anak Allah, apa langkah selanjutnya? Sudah  selesaikah semuanya? Tentu saja belum! Saat ini kita memasuki suatu kehidupan baru, yakni hidup bertumbuh di dalam Kristus (Kolose 2:6-7).  Kita adalah "bayi rohani" yang membutuhkan pemeliharaan  yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Kita memerlukan "makanan rohani" dan perlindungan melalui kehidupan bersama dengan saudara-saudara seiman di persekutuan dan gereja. Namun di sisi lain, sejak kita memasuki kehidupan Kristen,  musuh-musuh kita tidak akan tinggal diam. Mereka akan menggunakan segala macam cara untuk mengalahkan kita sehingga kita akan jatuh ke dalam kebiasaan-kebiasaan lama yang berdosa.

Musuh-musuh yang kita hadapi adalah :
1.      Iblis
Pada saat kita mengambil keputusan untuk  percaya kepada Kristus, iblis menderita kekalahan hebat, sehingga ia akan menggoda dan mencoba menyesatkan kita ke dalam dosa. Namun demikian,kita tidak perlu kuatir karena iblis tidak dapat merampas keselamatan dari Allah yang kita miliki. Ia hanya menabur benih-benih keraguan dalam pikiran kita.
2.      Dunia
Dunia cenderung menyesatkan kita kepada dosa melalui godaan kekuasaan, kekayaan, serta segala  kesenangan dan kepuasaan yang bersifat sementara.

3.   Hawa nafsu daging
Hawa nafsu daging merupakan kecenderungan jahat yang terdapat di dalam diri kita. Meskipun kita telah mengalami pertobatan, kadangkala keinginan-keinginan lama yang penuh dosa akan muncul dan menggoda kita.

Bagaimana sikap kita terhadap ketiga musuh ini?
Ada sebuah kisah tentang benih sejenis bayam dan pohon palem. Pada suatu hari, benih bayam berkata kepada pohon palem, "Aku cemas karena angin akan menerbangkanku. Perkenankanlah aku tinggal di carangmu." "Tinggallah selama kamu suka," jawab palem. Tak lama berlalu, palem itu telah lupa pada tamunya yang kecil. Namun benih itu tidak tinggal diam di sana. Beberapa saat kemudian ia mulai menancapkan akarnya di bawah kulit dan ke dalam inti batang palem itu. Akhirnya, si palem menyadarinya.

"Hei, kamu sedang apa?" teriaknya. "Saya hanyalah benih kecil yang kau izinkan untuk beristirahat di sekitar batangmu yang besar." "Menyingkirlah," desak palem. "Kamu sekarang sudah terlalu besar dan kuat." "Saya tidak bisa meninggalkanmu sekarang," jawab bayam itu. "Kita sudah tumbuh bersama dan saya akan membunuhmu bila saya lepas darimu." Palem berusaha sekuat tenaga menggoyang-goyangkan dirinya, tetapi tak berhasil. Akhirnya, daun-daunnya yang cantik berubah menjadi coklat dan batangnya layu. Namun si bayam tetap tinggal dan hidup sampai tuan rumahnya tak terlihat lagi.
Demikianlah akibat yang terjadi bila kita memberi kesempatan pada dosa untuk tinggal di dalam diri kita. Sikap yang terbaik dan benar adalah menolak mentah-mentah godaan mereka. Tidak ada tawar-tawar, kompromi ataupun keraguan-raguan. Inilah sikap seorang Kristen yang mencari kemenangan atas dosa. Pemazmur berdoa," Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari" (Mazmur 19:13).

Agar kita dapat bertahan dari serangan tipu muslihat iblis yang ingin menjerumuskan, kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah sebagaimana diungkapkan Alkitab dalam Efesus 6:11-18. Bagaimana bila kita jatuh lagi dalam kebiasaan buruk yang penuh dosa? Keadaan demikian bagaikan bejana yang jatuh dan rusak (Yeremia 18:1-4). Namun demikian, seorang penjunan (tukang priuk) akan membentuknya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. Kristus akan mengampuni dan menolong, jika kita mengakui dan menyesali dosa-dosa kita dan menginginkan perubahan     dalam hidup. Ada beberapa petunjuk bagi kita agar memperoleh kekuatan untuk tetap berjuang melepaskan kebiasaan buruk dan perbuatan dosa, yakni:
1. Jangan meremehkan harapan. Kristus adalah sumber pengharapan bagi kemenangan atas dosa (Yeremia 17:7;29:11 dan   31:17).
2. Jangan sekali-kali menyatakan kita sudah terlambat. Kristus terus-menerus memperbaharui hidup kita (Kolose 3:10).
3.Taklukkan "gunung" (masalah) kita setahap demi setahap. Allah setia dalam hal yang kecil sekalipun  (Filipi 4:13).
4.Bersedia berkorban. Pengorbanan kita berupa penyangkalan diri (Matius 16:24).
Selain itu ada beberapa saran praktis untuk kita lakukan agar  mengalami hidup yang berkemenangan atas dosa.

 * Bacalah Alkitab setiap hari. Hidup rohani kita memerlukan "makanan rohani" yang diperoleh dari Alkitab, yakni  Firman Tuhan (1 Petrus 2:2). Meskipun kita tidak dapat mengingat atau mengerti semua yang kita baca, tetaplah membaca. Membaca mempunyai pengaruh baik, yaitu memurnikan pikiran hati.

* Berdoalah senantiasa. Mungkin pada permulaannya, kita masih kaku dalam berdoa dan tidak jelas arah dan  maksudnya. Roh Kudus akan menolong dan mengajar kita untuk berdoa. Seorang Kristen yang tidak berdoa adalah seorang Kristen yang tidak memiliki sumber kekuatan (Matius 21:22; Yohanes 14:14).

* Teraturlah dalam berwaktu teduh. Melalui waktu teduh yang teratur, kita mengembangkan hubungan pribadi yang dekat dengan Allah,dan Dia akan menguduskan kita (Yohanes 15:117).

* Bergantunglah selalu pada Roh Kudus. Tubuh kita sekarang adalah tempat berdiam Roh Kudus. Berkatalah jujur kepada Roh Kudus bahwa kita lemah dan labil (mudah goncang). Roh Kudus akan menolong sehingga kita dapat bertahan (Yohanes 14:16-17).

* Pergilah ke persekutuan dan gereja secara teratur. Persekutuan dan gereja adalah tempat kita menyembah Allah, mempelajari Firman-Nya dan berinteraksi dengan  saudara-saudara seiman yang dapat mendukung kita. Dan khusus tentang gereja, tidak ada yang dapat dijadikan sebagai pengganti dari beribadah di gereja.
* Rajinlah bersaksi. Kita harus senantiasa bersaksi, baik  melalui hidup sehari-hari maupun melalui perkataan   (Efesus 5:15).

* Hiduplah di dalam kasih (1 Korintus 13:4-7).

* Taatilah Dia. Biarlah Kristus yang menempati kedudukan utama dalam semua pilihan dalam hidup kita   (1 Petrus 1:14).

* Tampillah dengan baik dan bersih. Kita hendaknya rapi,  bersih, sederhana, sedapat mungkin mengikuti zama dalam gaya  busana-tetapi tidak berlebihan, tidak ceroboh, hormat,disiplin,dll. Di sisi lain, percakapan  yang tidak sopan, mengumpat, hiburan, cabul, pergaulan bebas dan  lainnya harus dihindari (1 Korintus 6:19-20).

* Hiduplah dengan setia.  Kita belajar untuk tetap setia kepada Kristus dalam segala keadaan. Jangan biarkan situasi dan kondisi memberi pengaruh buruk pada kita (Efesus 6:16).

* Jauhkanlah diri dari pencobaan. Jangan menempatkan diri kita pada situasi yang pencobaannya akan menjadi besar. Jangan pernah merencanakan perbuatan dosa atau mempermudah kita jatuh ke dalam dosa (Roma 13:14).

* Janganlah berpuas diri. Jangan berpuas diri atau menjadi  terlalu yakin menang terhadap keinginan-keinginan berdosa. Tetaplah berada dalam pimpinan-Nya.

Hidup Berkemenangan Hidup Berkemenangan Reviewed by GKRI DIASPORA CAWANG on 10:56 AM Rating: 5
Powered by Blogger.